3 Orang di AS Meninggal karena Tetes Mata Tercemar, Sebagian Pasien Alami Buta
Jakarta – Amerika Serikat mencatat total tiga kasus kematian disebabkan infeksi mata berkaitan dengan penggunaan obat tetes mata yang tercemar bakteri. Beberapa korban lainnya kini mengalami kebutaan.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sudah ada 68 orang di 16 negara bagian yang terinfeksi bakteri resisten obat yang disebut Pseudomonas aeruginosa. Delapan pasien kehilangan penglihatan dan empat pasien lain sudah melakukan operasi pengangkatan bola mata.
Setelah kasus ini terjadi, CDC memperingatkan masyarakat Amerika bahwa sudah ada banyak korban yang terkena dampak penggunaan air tetes mata buatan EzriCare yang dijual bebas. Bukan hanya itu, produk asal India ini kemudian juga sudah menarik pasokan dari pasar.
Dikutip dari Insider, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan konsumen dan tenaga kesehatan untuk tidak menggunakan beberapa salep mata yang dibuat oleh produsen Global Pharma.
FDA mengatakan bahwa pada bulan Februari pihaknya sedang menyelidiki akar penyebab Pseudomonas aeruginosa yang sebelumnya tak pernah terdeteksi di Amerika.
Pseudomonas aeruginosa dapat menyebabkan infeksi pada darah, paru-paru, dan luka pada tubuh. CDC menyebut bakteri tersebut dapat menyebar di tempat perawatan kesehatan ketika orang terpapar air atau tanah terkontaminasi atau melalui permukaan tangan.
Infeksi bakteri ini sulit disembuhkan karena bakteri telah bermetamorfosis menjadi resisten terhadap antibiotik.
Walau begitu, ahli mata meminta masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan. Hal ini karena infeksi masih jarang terjadi dan ada cara mudah menggunakan obat tetes mata dengan aman, yakni dengan menggunakan produk sekali pakai atau bebas pengawet.
Penting juga untuk mengetahui tanda infeksi pada mata antara lain sakit mata, penglihatan kabur, hingga keluarnya cairan. Masyarakat disarankan untuk segera memeriksakan ke dokter terpercaya jika mengalaminya.
Sumber : detik.com