AS Bantu Kembangkan Energi Bersih Nuklir di Indonesia
Badung – Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim mengumumkan kemitraan strategis dengan Indonesia untuk membantu mengembangkan program energi bersih nuklir, Sabtu (18/3/2023). Hal tersebut diumumkan dalam forum Bisnis Kamar Dagang dan Industri Indo-Pasifik di Bali.
Dalam sambutannya, Dubes Kim mengatakan ada program yang sudah dirancang, yakni Partnership Global Infrastructure Investment (PGII). Program ini diadakan untuk memajukan energi bersih seluruh negara di dunia.
“Dan salah satu proyek penting PGII di Indonesia adalah JETP, jadi ada program yang mendukung kemitraan transisi energi yang adil di Indonesia,” katanya. PGII ini dirancang oleh negara-negara G20 untuk memajukan inisiasi energi bersih di negara seluruh dunia.
Indonesia, kata dia, akan lebih cepat mencapai energi dan ekonomi yang bersih, sehingga Indonesia bisa bebas dari destruksi negara lain. “Semakin cepat melakukan JETP (Just Energy Transition Partnership) yang adil, semakin cepat Indonesia bisa mencapai ekonomi yang bersih, energi yang bersih. Sehingga Indonesia bisa bebas dan tidak terpengaruh oleh destruksi seperti serangan Rusia terhadap Ukraina,” jelas Kim.
Namun, Kim mengatakan tidak ada tenggat waktu yang ketat, karena Kim ingin proyek ini dilakukan dengan teliti, lengkap, dan sesiap mungkin. “Tidak ada tenggat waktu yang ketat karena kita ingin studi ini dilakukan selengkap mungkin, karena kami ingin pemerintah Indonesia mengambil keputusan dan informasi yang jelas dan tepat,” tegasnya.
Menurut Kim, JETP akan memperkuat posisi Indonesia di kawasan ASEAN. Indonesia akan didukung dalam penggunaan teknologi energi bersih nuklir yang canggih, aman dan terjamin, sehingga mempercepat target Net Zero Emissions pada 2060.
Kim menegaskan bahwa program ini penting untuk menjaga ketahanan energi dan pangan. “Dan dalam berbagai inisiatif utama kami terutama yang kita lakukan hari ini, kami menegaskan kebutuhan kita semua pentingnya untuk menjaga ketahanan energi dan pangan,” tegas Kim.
Dari progam JETP, Kim mengupayakan mempercepat berjalannya program ini untuk energi bersih karena akan berdampak dari segi keamanan negara. “Kita semua harus mempercepat transisi untuk energi bersih, karena itu akan berdampak sangat besar untuk keamanan,” ujar Kim.
Sumber : detik.com