Sehari Niraktivitas Saat Nyepi di Bali
Denpasar – Tahun baru saka 1945 telah tiba. Umat Hindu di seluruh Indonesia kembali merayakannya dengan keheningan sehari penuh saat Hari Suci Nyepi pada Rabu, 22 Maret 2023.
Rutinitas sehari-hari hingga roda industri di Pulau Dewata berhenti selama 24 jam. Seluruh penghuni pulau ini berdiam diri di rumah masing-masing. Jalanan lengang, tak ada lagi kendaraan dengan suara klakson meraung-raung. Seluruh tempat hiburan ditutup. Saluran televisi hingga internet dimatikan. Sunyi.
Industri pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Bali tak banyak bergerak saat Nyepi. Hotel-hotel masih dapat menerima tamu maupun menawarkan paket Nyepi. Namun, aktivitas pelancong yang menginap juga dibatasi dan menyesuaikan aturan Nyepi.
“Tidak ada aktivitas bersifat kemeriahan di dalam hotel, karena hotel pun mengikuti aturan Catur Brata Penyepian, disesuaikan dengan kondisi,” kata Direktur Eksekutif PHRI Bali Ida Bagus Purwa Sidemen, Jumat (17/3/2023).
Seluruh pintu masuk-keluar Bali juga ditutup. Aktivitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak beroperasi sejak pukul 06.00 Wita pada Rabu (22/3/2023) hingga pukul yang sama pada esok harinya.
“Seluruh dunia sudah tahu, ini (Nyepi) hal periodik, 24 jam tutup. Secara periodik kami sudah koordinasi,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, Jumat (17/3/2023).
Demikian pula pelayaran menuju Bali. Penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur akan ditutup sejak Selasa (21/3/2023). Adapun, penyeberangan terakhir dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana menuju Pulau Jawa akan dilayani pada Rabu (22/3/2023) pukul 06.00 Wita. Pelabuhan di ujung barat Pulau Dewata itu akan dibuka kembali pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 Wita.
“Pelabuhan Ketapang akan memberangkatkan kapal pertama pada pukul 03.00 Wita, sehingga pukul 06.00 Wita sudah sampai di Pelabuhan Gilimanuk untuk bongkar muat kendaraan,” ungkap General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Muhammad Yasin, Jumat (17/3/2023).
Selain menutup seluruh pintu masuk Bali, penerangan saat malam hari juga dibatasi. Tak ada lampu menyala di rumah warga Bali pada malam hari, kecuali bagi mereka yang mempunyai bayi atau urusan darurat lainnya. Bahkan, lampu penerangan jalan umum (LPJU) di seluruh ruas jalan juga dimatikan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar akan mematikan 18.627 LPJU dengan jumlah panel 697 titik di Denpasar. Pemadaman dilakukan sejak malam Pengerupukan, Selasa (21/3/2023) pukul 23.00 Wita. LPJU akan dinyalakan kembali pada Kamis (23/3/2023) pukul 17.00 Wita.
“Seluruh unit panel lampu LPJU akan dipantau petugas PJU Dishub Kota Denpasar. Sehingga pada saat umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian betul-betul sipeng (sunyi) dan khusyuk,” kata Kepala Dishub Denpasar I Ketut Sriawan, Minggu (19/3/2023).
Terhentinya berbagai aktivitas dan terbatasnya penggunaan listrik selama sehari penuh diprediksi memangkas beban puncak listrik hingga separuhnya. PT PLN (Persero) Unit Induk Bali memprediksi beban puncak listrik pada siang hari saat Nyepi 567 MW, sedangkan malam hari 578 MW.
Adapun kapasitas daya mampu pembangkitnya (DMP KIT) mencapai 1.001 MW. “Pada 2022, realisasi beban puncak siang sekitar 533 MW dan beban puncak malam 544 MW,” ujar Manager Komunikasi PLN Bali I Made Arya, Sabtu (18/3/2023).
Pembatasan saat Nyepi juga merambah pada mesin ATM di Bali. ATM akan dinonaktifkan sejak Selasa (21/3/2023) pukul 10.00 Wita. Mesin ATM akan kembali beroperasi seperti biasa pada Kamis (23/3/2023) pukul 07.00 Wita.
“Layanan perbankan berbasis elektronik atau digital tetap beroperasi seperti biasa sepanjang ditunjang dengan sarana jaringan komunikasi atau internet,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Sabtu (18/3/2023).
Sumber : detik.com